SEDANG REBAH

bila mana kita buntu dalam menghadapi permasalahan hidup, kita juga seringkali terhumban kepada jalan penyelesaian yang buntu. kusut dan kabut pemikiran yang selalu saja membelenggu juga merupakan jalan-jalan tekanan yang melingkari hidup kita.

sebagai manusia lemah yang selalu ditekan dengan pelbagai tekanan dan situasi dalam keberadaan tekanan jika tidak ditangani dengan baik bakal saja menjerumuskan kepada tindakan yang sia-sia. mungkin juga rasional akal tidak disandarkan semasa kita membuat pilihan tindakan. ya semuanya mengundang satu sesalan. bila kita sedari tindakan yang kita lakukan itu sebenarnya satu tindakan yang kurang bijak. mengetepikan rasional akal dan memenuhi kehendak semata-mata.

aku sedang menghadapinya sekarang. yang ada cuma amarah dan serakah. yang ada cuma api dan jika reda ia masih juga bara. tidak menjadi abu dan tidak mendingin beku sama sekali.

dan saat ini, aku perlulakan seseorang untuk aku bicara. untuk ditenangkan dan untuk sedikit kata-kata pemangkin. tidak perlu bahu untuk bersandar, tidak perlu lengan untuk mendukung dan tak perlu teman yang cuma menjanjikan lisan lidah 'akan selalu ada bila kau perlukan aku'. aku bukan menidakkan As-Samii Maha Pendengar. itulah pendengar teragung. tempat mengadu dan tempat meminta pertolongan, tiada tandingan. cumanya aku perlukan seorang manusia yang ada saat gundah, menemaniku saat sepi.