saat-saat menyusur jalanan di kuala lumpur dua hari yang sarat dengan cerita lama memang suatu yang sukar. tambah bila mana, bila setiap kali jatuh tempat pandang gua, disitu pernah ada cerita. berbekas.
lebuhraya persekutuan, NPE, bukit bangsar, bukit kerinci, midvalley, gardens, monorail, lrt bandar tasik selatan, danau kota, kepong, sentul komuter seremban rawang. banyak lagi kalau gua nak letak.
rasa bercampur baur. antara marah mencarut, kecewa, nasib baik, menyesal, kalau lah, dan ada jugak baiknya semua bercampur baur.
soal kesetian, soal salah laku, soal kemaafan, soal curang, soal ragu, soal curiga, soal kemaafan dan soal peluang dan soal kenangan paling menjerat. air mata tak pernah tumpah, tapi kenangan tu pedih.
bila gua kenang-kenang balik, kenapa semua jadi macam ni, gua salahkan gua sendiri. Allah dah beri, gua yang tamak, tak pernah puas masih nak yang lain. bila dah dapat yang lain, gua tetap tamak mahukan yang itu sedangkan gua sendiri dah dapat apa yang gua nak. betul lah manusia tak pernah puas dan tak akan bersyukur dengan apa yang dia ada selagi bila dia tak hadapi kehilangan.
semua ni jadi sebab lu tak reti bersyukur fakhrul. lu kufur nikmat allah taala.mungkin juga balasan Allah taala. kalau ini takdirnya, gua terima dan berlapang dada.
gua menyesal dengan semuanya?
tidak.
sebab gua percaya pada hikmah Ar-Rahiim.
allahurabbi.
pedih.